IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Catatan Yudisiumku



aku lupa untuk membicarakan cerita tentang yudisium atau wisudaku saat kelas 6 barusan tanggal 11 Ramadhan 1432 atau tanggal 11 Agustus 2011. Sebenarnya rencananya mau nulis tulisan ini langsung habis yudisium eh.... ga kesampaian akhirnya ketunda.... dan sekaranglah saatnya.
Saat Yudisium kelas enam, seluruh wali santri kelas enam berdatangan untuk menyaksikan yudisium anak mereka termasuk orang tua dan adik2ku. Yeah.... so pasti pondok ramai akan manusia-manusia yang menunggu harapan. Yudisium dimulai. Jantungku berdegub kencang. Sbelumnya orangtuaku mendoakan semoga aku lulus dan mereka optimis akan kelulusanku. Mungkin ibuku agak sedikit pesimis kalau aku lulus yah.. tapi aku masih dalam keyakinanku kalau aku lulus entah hasilnya mumtaz atau jayid jiddan atau jayyid atau bahkan maqbul. Sebelum dimulai, aku meminta pada yasser untuk menungguku untuk potong rambut bareng di dekat pabrik es karena aku yakin dia pasti dipanggil duluan.. aku termasuk panggilan pertama.
Satu persatu nama dipanggil... ini orang2 yang mengabdi di Gontor 1.. sebenarnya aku ingin sekali mengabdi di Gontor 1. Aku punya tujuan mengabdi di Gontor satu meskipun hanya setahun dan... namaku tak tersebut.. lewat... orang2 yang menagbdi di Gontor 2 disebutkan.... lewat... Gontor 3.. ternyata namaku ada! aku terpanggil... segera aku mengangkat tangan dan berlari ke gedung saudi sementara yasser belum dipanggil... yeah itulah takdir. aku menerima surat dan kulihat nomor surat tersebut.. tertulis kode g3.. owww benar dugaanku aku mengabdi di Gontor 3.. OK never Mind.. bapak pimpinan bilang di nasihatnya kalau yang dipanggil pertama ini bisa disebut USTADZ GONTOR... hehe.. lumayan lah ustadz gontor... setelah mendapat nasihat lama dan bersalam2an dengan bapak2 guru senior dan junior, aku antre untuk mengukur jas, baju dan celana lalu aku bergegas mencari orang tuaku.. mereka bilang akan menunggu depan gedung tunis. tapi aku tak menemukan mereka. setelah berkali-kali muter2 pondok akhirnya aku melihat ayahku.. "gimana, mas?", ucap ayahku dengan tersenyum. Aku menjawab alhamdulillah aku lulus dan mengabdi di Gontor 3. Lalu spontan aku bersalaman mencium tangan ayah dan tiba2 ayah memlukku.. aku tak menyangka... "abo nggak tega kalau ninggal sampeyan pulang"... seketika hatiku luluh... aku turut bahagia... lalu kami pergi ke tempat orang tuaku menginap dan bersyukur sedalam2nya..... ibuku yang tadinya pesimis akan kelulusanku akhirnya lega karena aku lulus... yah setidaknya rasa pesimis akan kalah dengan optimis yang istiqomah......

Komentar

  1. kamu harus bersyukur bisa dipanggil ust.GONTOR
    banyak orang diluar sana pengen disebut alumni gontor....
    kamu enak pengabdian tinggal dateng,,
    lha yang bebas?!?!harus melamar pengabdian dewhe cuy..kamu g ngerasain gimana deg-degane rek...
    wis..THATS A BEST EXPERIENCE

    BalasHapus

Posting Komentar

Komentarin ya! Saya seneng banget kalau dikomentarin. Terima Kasih :)