IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Kehidupanku Sebagai Mahasiswa Postgraduate di Universiti Sains Malaysia


Terhitung sejak 1 Desember 2019, aku sudah aktif sebagai mahasiswa Master by Research di Universiti Sains Malaysia. Tepatnya di Pusat Studi Kebijakan dan Internasional (Pusat Penyelidikan Dasar dan Kajian Antarabangsa/Centre for Policy Research and International Studies). Makasih banget buat Rita Widiastutik karena sudah dibantu proses pendaftaran dari nunjukin tempatnya sampai nemenin buat ngelengkapin berkas-berkas plus pembayaran. Gokil banget emang. Terima kasih buanget untuk Widi (panggilan Rita Widiastutik) atas segala bantuannya. Semoga segala cita-cita tercapai dan segera bisa menikah sama Mas Rizal (calonnya dia). Aamiin..

Proses untuk bisa jadi mahasiswa master tuh panjang banget. Nanti kuceritakan di artikel lain.

Meskipun tetanggaan, tapi kuakui, perbedaan negara itu kerasa banget! Mungkin nenek moyangnya serumpun, atau bahkan memang putrabumi Malaysia sama Indonesia itu sebenernya serumpun. Tapi, kerasa banget bedanya. Mulai dari bahasa, mata uang, makanan, suasana, sampai lingkungan alam dan kehidupannya. Nggak jarang aku lihat parit tapi airnya bening. Di Indonesia, air paritnya keruh. Suka tepat waktu juga orang-orangnya. Yah, kerasa banget lah perbedaannya. Perlu penyesuaian banget. Kalau pakai bahasa Melayu masih kurang bisa dipahami, mau nggak mau aku pakai bahasa Inggris dong. Apalagi mata uangnya. Rasanya ngeluain duit RM 10 itu kayak suliiit banget. Aku langsung kepikiran konversinya ke uang Rupiah. Itung aja. Misal RM 1 sama dengan Rp 3.400. Kalau RM 10 kan jadi Rp 34.000. Kalau RM 10 untuk sepiring nasi, wuih itu stres aku sebenernya. Jadi ya kuusahain buat setiap kali makan, paling banyak RM 7 lah. Biar agak hemat, aku lebih memilih tinggal di asrama yang harganya RM 240 per bulan atau Rp 800.000 lebih dikit. Ini kamar yang single. Aku tinggal sendiri biar nyaman aja, biar asyik aja kalau belajar sambil teriak-teriak.


USM (Universiti Sains Malaysia) sama halnya dengan kampus besar lain, yaitu luas banget! Kalau boleh mengira-ngirakan, mungkin sekitar 700 m perjalanan dari asramaku ke pusat studiku. Kalau jalannya lurus aja nggak apa-apa sih. Tapi ini, naik turun! Nanjak pula. Plus panas mataharinya juga terik banget. Masjidnya, jauh di ujung. Di samping pintu masuk. Buat ke sana juga lumayan jauh. Olahraga dah pokoknya kalau di sini. Pengen banget punya motor, tapi kok kayak nggak ada perjuangannya gitu. Selain itu juga motor itu gimana coba punya nya. Mau beli juga mahal. Tapi, seru! Waktu proses pendaftaran kemarin sama Widi, bener-bener muter-muter USM. Dari klinik, ke kantor postgraduate, ke kliniknya juga bolak balik, nunggu beberapa hari, ke biro keuangan bolak-balik juga dengan masing-masing tempat itu jaraknya lumayan agak jauh. Mantap jaya!



Kuliah Master by research merupakan mode kuliah yang beda banget sama biasanya. Dia nggak ada yang namanya ujian semester, masuk kelas, ngerjain tugas, apalagi kerja kelompok. Kegiatannya ya cuma bimbingan sama Professor, belajar sendiri entah di kamar atau di perpustakaan, atau juga di pusat studi, dan juga diskusi dengan mahasiswa-mahasiswa yang satu bimbingan dengan Profesorku. Aku merupakan mahasiswa research di bawah pusat studi. Jadi, urusan kemahasiswaanku ya ke pusat studiku, sama ke kantor Institute for Postgraduate Studies. Bahkan, di pusat studi, ada satu ruangan khusus yang isinya itu kayak bilik kecil di sekat-sekat, tiap sekat ada meja dan kursinya, khusus untuk mahasiswa. Tiap mahasiswa dapet satu meja, satu locker, satu rim kertas per semester, flashdisk, buku catatan sama ballpoint. Ada fasilitas printer juga. Aku kaget sih waktu pertama dateng ke pusat studi, langsung disambut sama Puan Aein yang mengurusi mahasiswa-mahasiswa dan ditunjukin fasilitas-fasilitasnya. Ruangannya full AC. Di pusat studi juga ada musholla, dapur dan toilet. Video di samping adalah bentuk penampakan pusat studi dari depan. So, kegiatanku ya kalau ngga di pusat studi, ya di asrama aja sepanjang hari. Super santai, tapi sebenrnya nggak santai, karena harus belajar demi bisa bikin desain riset yang bagus dan harus dipresentasiin.

Hal-hal lain akan kujelasin di artikel selanjutnya. Makasihh...



Komentar