IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Menikah Itu Ternyata ...


Alhamdulillah, september lalu saya telah melangsungkan akad nikah dengan seorang perempuan cantik dari Banyuwangi. Pembaca setia blog saya tentu tahu tulisan yang pernah saya post dulu tentang bagaimana saya jatuh cinta pada seseorang (Ya Allah, Aku Jatuh Cinta Pada Salah Satu Ciptaan-Mu (rajih.my.id). Nah, siapakah gerangan perempuan di artikel tersebut?

Tidak lain tidak bukan, dia adalah istri saya, yang saya nikahi bulan september lalu. Kami tidak berpacaran, tapi Alhamdulillah Allah merancang semua prosesnya. Seperti sebuah keajaiban karena saya sudah dua tahun lebih tak pulang ke Indonesia. Bahkan untuk sesekali bertemu dengannya saja tidak bisa karena pandemi covid-19, apalagi masih di Malaysia. Pulang ke Indonesia adalah hal yang cukup sulit dan mahal. Terakhir bertemu dengannya hanya pada awal 2020, itupun sekadar pertemuan biasa antar teman saja (ada tamasyanya dikit sih). Lalu, di tahun berikutnya, saya dan keluarga memantapkan hati untuk melangsungkan lamaran. Setahun berikutnya lagi, saya pulang dan akhirnya bisa bertemu dia lagi untuk mengurus dokumen ke KUA serta melangsungkan pernikahan. Kata orang, ini bukan hal biasa. Bagi saya, memang ini istimewa.

Jarak adalah bagian dari proses itu. Baik waktu maupun tempat. Lamaranpun saya lakukan online. Malahan waktu itu istri sampai mendekor rumahnya demi memeriahkan acara lamaran, padahal saya cuma hadir di zoom. Perasaan saya campur aduk. Niat hati ingin hadir, namun kondisi berkata lain. Kalau tidak disegerakan, saya juga bisa kalah cepat sama pesaing-pesaing yang juga ingin merebut hatinya. Jadi, ya tetap jalan saja. Usai lamaran, komunikasi kami tidak terlalu intens. Parahnya lagi, jarak antara lamaran dan pernikahan adalah satu tahun lebih. Tak hanya dia seorang yang khawatir. Semua juga ikut was was, khususnya keluarga. Kira-kira, jadi apa nggak sih si cowok ini. Sedangkan saya masih terdampar di Malaysia dan belum ada kemajuan (ada deh masalah-masalah pokoknya). Namun, alhamdulillah berkat kehendak Allah, saya bisa pulang dan melangsungkan pernikahan. Rasanya menangis bahagia.

Banyak hal unik yang terjadi selama proses pernikahan saya dengan istri, baik sebelum, saat menikah, maupun sesudahnya. Ada suka, ada duka, tapi sungguh indah dirasa. Seakan alam juga ikut memeriahkannya. Saya jadi seneng, kelewat seneng malah. Sehingga ketika harus LDRan kayak gini, rasanya tuh perih. Banyak yang bilang kalau pasangan pengantin baru seperti kami ini adalah pasangan yang kuat. Saya mah cuma bisa ambil perkataan tersebut sebagai motivasi untuk segera menuntaskan urusan studi, lalu bisa segera pulang menemani istri tercinta dan tersayang. 

Ternyata, seindah itu rasanya menikah. Pacaran memanglah indah, tapi tak seindah saat menikah, karena hidup benar-benar dihadapi bersama dan berdua. Saat pacaran mungkin ada salah satu atau dua-duanya yang masih bergantung pada orang tua. Sedangkan saat menikah, semuanya sudah serba sendiri. Karena dihadapi berdua itulah, segalanya menjadi indah. 

Maka dari itu, banyak sekali hal menarik yang ingin saya bagikan tentang proses pernikahan saya dengan istri. Tapi, saya hanya ingin menceritakan kepada orang-orang tertentu saja yang memang ingin tahu, memahami, dan mengambil pelajaran. Selain itu juga, harapannya orang-orang tertentu ini bisa menjaga rahasia, cukup saya dan anda-anda yang ingin baca saja yang tahu. Eksklusif. Hehe. 

Jadi, berikan tanggapan anda di kolom komentar sebanyak-banyaknya, agar saya semakin menggebu-gebu untuk membagikan. Kalau nanti jadi, mengingat ini adalah cerita eksklusif, saya akan membagikannya di platform karyakarsa.com/rajih yang mendukung eksklusivitas dan mungkin, mohon maaf, artikelnya akan berbayar, namun tidak terlalu mahal. Hal ini demi menjaga eksklusivitas serta kenyamanan saya dalam berbagi. Maaf banget! Biasanya sih konten eksklusif bisa didapat kalau website atau blognya ada semacam membership gitu, tapi blog saya belum canggih untuk punya fitur membership. Hehe. 

Terima kasih!






Komentar

  1. Bagikan aja bro, siapa tahu diantara pembaca ente ada seorang penerbit buku, atau produser film, kali aja diangkat jadi film layar lebar.
    semangat nulis bro, nulis thesis maksudnya, hehehee
    sama nulis blog juga ding, hehehe.

    BalasHapus

Posting Komentar

Komentarin ya! Saya seneng banget kalau dikomentarin. Terima Kasih :)