IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Ramadan Keempat di Malaysia (Bagian 3)

Suasana Isya & Tarawih di Masjid Al-Malik Khalid USM.
Alhamdullillah masih ramai di hari ke 18.

Saya juga warnai Ramadan kali ini dengan jalan-jalan. Hehe. Beberapa kali, saya bersama salah seorang kawan, mahasiswa Indonesia juga, satu dospem dan satu pusat studi, namanya Hanif Abdurahman Siswanto, keluar kampus untuk belanja sesuatu. 

Pertama kali kami pergi belanja adalah saat mau mencari sarung tangan kiper untuk keperluan Hanif latihan bola dan tanding di Garuda FC bersama Pak Agung. Kami coba ke mal Bukit Jambul, tidak ketemu. Malah beli screen guard hape. Lumayan hape saya jadi kelihatan baru, sama satu lagi hape yang dipinjami ayah saya juga sekalian ganti screen guard. Lalu kami menuju Queensbay mall. Di sana, hanya ada 1 toko yang lengkap, namun sarung tangan yang tersedia masih berkualitas sedang. Setelah kami tanya ke Pak Agung, sesuai rekomendasi beliau, kami menuju KOMTAR (Kompleks Tun Abdul Razak). Agak jauh tapi bisa dapat diskon.

Singkatnya, pencarian kami dimulai dari jam 11.30 dan berakhir sekitar pada jam 16.15. Cukup melelahkan juga padahal puasa-puasa. Tapi alhamdulillah pencarian usai. Toko yang kami datangi jadi toko favorit. Nantinya, kalau kami perlu beli-beli alat olahraga, ya di situ saja.

Belanja kedua kalinya, kami ke mal Bukit Jambul untuk membeli keperluan bukber PPI USM tanggal 7 April 2023 yang saya jelaskan di sini https://www.rajih.my.id/2023/04/ramadan-keempat-di-malaysia-bagian-2.html. Kalau yang ini tidak memakan waktu lama karena sudah tahu tempatnya.

Memotret suasana parkiran, tampak Hanif di tengah ikut kepotret.

Oh iya, hal penting yang perlu anda ingat. Jika anda parkir mobil di dalam mal, pastikan anda memotret posisi dan kondisi sekitar parkiran. Jika tidak, anda akan lupa letak mobil dan lantai berapa mobil anda di parkir. Ini sering membingungkan saya. Koplaknya, saya sering lupa untuk motret. Di belanja kedua ini, saya teringat untuk memotret, sehingga tidak lupa lagi dengan posisi dan lantai berapa mobil yang kami parkir berada.

Selain itu, saya dan beberapa teman-teman mahasiswa Indonesia di USM (Mehdar, Hanif, Dani, Mas Redy, Mbak Rani, dan Mbak Wirania) melakukan perjalanan ke Kedah. Perjalanan ini kami lakukan dalam rangka menghadiri pengajian yang diisi oleh Muzammil Hasballah di Albukhary International University selepas Sholat Dzuhur. Perjalanannya cukup menguji kesabaran, karena selain panas, di perjalanan pulang, kami melihat di pinggir-pinggir jalan banyak orang-orang berjualan minuman, buah-buahan, sampai sayap ayam bakar. Kilauan es batunya bikin ngiler gilee.

Berfoto di depan Pintu Masuk Situs Purbakala Sungai Batu

Selain ke Albukhary, kami juga sempat main ke Istana Sultan Kedah yaitu Istana Anak Bukit, lalu di perjalanan pulang, kami mampir ke situs purbakala Sungai Batu. Konon, situs ini merupakan sisa peradaban tertua di Asia Tenggara. Sangat menarik untuk dipelajari dan diteliti lebih jauh lagi. 

Btw, di sini juga ada bazaar Ramadan, loh! Yaa isinya biasa orang-orang jualan makanan gitu. Dari makanan ringan sampai makanan berat, nggak ketinggalan berbagai minuman seger, termasuk minuman tebu. Bahkan ada sate, ada juga sayap bakar yang seperti di Upin Ipin itu loh, yang biasa dijual sama Mail. Dua singgit dua singgit dua singgit!! :)

Bazaar Ramadan di Pasar Tun Sardon, Penang

Minggu lalu, saya sempat diajak oleh dosen pembimbing saya, Assoc. Prof. Dr. Mohammad Reevany Bustami, bersama Hanif, untuk bantu-bantu beliau belanja di bazar Ramadan. Bazar ramadan yang kami kunjungi letaknya di Pasar Tun Sardon (Bacanya: Tun Sa'don, Aksen Malaysia Utara. Utara pun dibaca Utagha). Meskipun masih pukul 5 sore, ternyata sudah sangat ramai. Padahal buka puasa masih jam 7.30 waktu Malaysia. Ditambah lagi matahari waktu itu sangat terik. Wah campur aduk. Tapi seru juga. Kami juga dibeliin makanan plus minuman tebu.

Tidak hanya makanan dan minuman, bahkan ada juga Bapak-bapak yang sedang mnyanyi dengan iringan lagu dari sound systemnya. Saking isengnya Prof Reevany, beliau datang dan memberi uang, lalu request lagu Dewa 19. Kocak! Si Bapak yang nyanyi ya mana ngerti Dewa 19. Hahahaha.

Semua perjalanan di Bulan Ramadan ini, pada akhirnya bermuara di dua tempat, pertama di kamar saya sendiri untuk istirahat, kedua di masjid untuk bermunajat. Saya banyak berada di dua tempat ini selama Ramadan. Untuk istirahat, dan untuk memperbanyak interaksi dengan Yang Maha Kuasa agar lebih dekat. 

So, bagaimana Ramadanmu kali ini?

Komentar